VIVAnews – Tahun ini, Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerjasama dengan BPRC-The Ohio State
University dan Colombia University akan meneliti sejarah iklim dari sisa
gletser di dekat Puncak Jaya, Papua.
Peluncuran Program
Penelitian Sejarah Iklim di Puncak Jaya akan dilaksanakan sore ini,
Selasa 18 Mei 2010, pukul 15.30, di ruang Crisis Center, BMKG, Jalan
Angkasa I Nomor 2 Kemayoran, Jakarta Pusat.
Acara ini akan
dihadiri oleh Dr. Bruce Alberts (The Science Envoy of President Obama),
Dr. Ir. Sri Woro B. Hardjono, M. Sc (Director-General BMKG), Dr. Dodo
Gunawan (Research & Development Center BMKG), Dr. R. Dwi Susanto
(Columbia University), dan Prof. Lonnie G. Thompson (Ohio State
University).
Siaran pers yang diterima VIVAnews, Selasa 18 Mei
2010, menyebutkan cara pengungkapan sejarah iklim itu. Yakni dengan
mengebor enam inti es sampai dengan dasar es dan menyimpannya dalam
freezer di BPRC-The Ohio State University untuk berbagai analisis
rekonstruksi variabilitas iklim dan lingkungan.
Sebab, rekaman
kondisi lingkungan masa lalu seperti suhu, presipitasi dan zat kimia
udara tersimpan dalam lapisan dari inti es. Inti es yang diperoleh dari
gletser atau tutupan es di seluruh dunia memungkinkan para ilmuwan untuk
merekonstruksi variasi iklim masa lalu dan memprediksi mekanisme
perubahan iklim.
PT Freeport Indonesia juga ikut membantu dalam
memberikan dukungan logistik seperti peralatan pengeboran dan personil
yang akan diangkut ke dan dari situs pengeboran es menggunakan
helikopter, truk atau berjalan kaki. (hs)