|
|
|
|
LINGKUNGAN |
|
|
Lapisan Es Puncak Jaya Tersisa 22%
Jakarta, 19 Mei 2010 07:28 Peneliti
dari Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University, Amerika
Serikat, Dwi Susanto, mengatakan lapisan es Puncak Jaya Pegunungan Jaya
Wijaya, Papua, saat ini tinggal 22% dari luas keseluruhan.
"Dari berbagai data yang ada di sini (Indonesia), seperti dari foto
udara dan data citra satelit, lapisan es di Puncak Jaya berkurang
drastis 78% pada 2006 sejak 1936," kata Dwi, di kantor Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta, Selasa (18/5).
Dwi mengutip data dari Prentice (2007) yang mempunyai data awal pada
1936 sampai 2000 yang juga menyatakan lapisan es di Puncak Jaya telah
menurun secara drastis.
Akan tetapi, Dwi yang berkewarganegaraan Indonesia itu tidak dapat mengatakan berapa luas lapisan es sekarang dan pada awalnya.
Dwi menjelaskan, lapisan es tersebut berkurang secara drastis akibat
pengaruh perubahan iklim, yakni perubahan cuaca secara global yang lebih
panas akan mengumpul di sekitar kawasan ekuator.
Padahal ilmuwan di Indonesia maupun global belum mempunyai data mengenai lapisan es Puncak Jaya tersebut.
Oleh karena itu, Indonesia dan Amerika akan meneliti lapisan es di
Puncak Jaya Pegunungan Jawa Wijaya, Papua, selama tiga minggu, mulai
minggu terakhir Mei 2010.
Indonesia diwakili oleh peneliti dari BMKG dan peneliti dari
Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University serta peneliti dari
Byrd Polar Research Center Ohio State University dari Amerika.
"Dengan meneliti lapisan es ini, tidak hanya untuk memprediksi masa
depan, tetapi juga melihat sejarah perubahan iklim di Indonesia dan di
kawasan Asia Pasifik," kata Kepala BMKG Sri Woro Harijono.
Sri mengatakan Puncak Jaya, Papua, merupakan salah satu dari tiga puncak
gunung di dearah tropis yang diselimuti lapisan es secara permanen,
yaitu puncak Gunung Kilimanjaro di Tanzania dan Puncak Pegunungan Andes,
Peru, Amerika Latin.
Puncak Jaya dipilih karena mewakili keberadaan lapisan es yang abadi di
daerah ekuator. Lapisan es inilah yang dipelajari untuk melihat
kronologis perubahan iklim yang terjadi di daerah tersebut.
Tim peneliti terdiri atas Dodo Gunawan (peneliti BMKG), Dwi Susanto
(peneliti dari Lamont-Doherty Earth Observatory/LDEO, Columbia
University-AS), Prof. Lonnie G. Thompson (peneliti dari Byrd Polar
Research Center-Ohio State University-AS), dan para peneliti dari
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ditambah dua mahasiswa
pasca-sarjana dari Indonesia yang akan meneliti lapisan es tersebut.
Tim peneliti direncanakan berangkat, Selasa (18/5) malam, dan mulai ke
Puncak Jaya pada 24 Mei 2010, dan akan mengambil sampel inti es dengan
mengebor di beberapa titik lapisan es di sana.
Selain lapisan es, tim peneliti juga akan mengambail sampel inti es dan sampel-sampel serangga dan tumbuhan di sana.
Sri Woro Harijono mengatakan BMKG berencana memasang stasiun pemantau cuaca (automatic weather station) agar bisa mendapatkan informasi cuaca setiap saat di sana.
Puncak Jaya terletak di Pulau Papua yang memiliki ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut. [EL, Ant]
|
|
|
|